Bekerja di ketinggian selalu memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan, terutama jatuh dari posisi kerja. Dalam banyak kasus, kecelakaan ini terjadi karena kurangnya pengendalian risiko dan penggunaan alat pelindung yang tidak sesuai.
Untuk mengatasi hal ini, para profesional keselamatan kerja di seluruh dunia menerapkan sistem yang dikenal dengan Hierarchy of Fall Protection — atau hirarki perlindungan jatuh.
Sistem ini membantu menentukan tingkatan prioritas pencegahan jatuh, mulai dari menghilangkan bahaya hingga penggunaan alat pelindung diri (APD). Dengan memahami hierarki ini, perusahaan dapat memastikan pekerjanya tetap aman dan sesuai standar keselamatan internasional seperti OSHA dan ANSI.
Apa Itu Hierarchy of Fall Protection?
Hierarchy of Fall Protection adalah pendekatan bertahap untuk mengendalikan risiko jatuh di tempat kerja. Prinsipnya sederhana: mencegah jatuh lebih baik daripada menahan jatuh. Artinya, setiap langkah pencegahan harus dimulai dari eliminasi bahaya sebelum akhirnya menggunakan APD seperti body harness. Konsep ini dibagi menjadi lima tingkatan utama yang saling melengkapi.
Lima Tingkatan Hierarchy of Fall Protection
1. Elimination – Menghilangkan Risiko Jatuh
Langkah pertama adalah menghilangkan kebutuhan untuk bekerja di ketinggian. Contohnya: melakukan pekerjaan dari bawah menggunakan alat perpanjangan, atau memindahkan instalasi ke area yang lebih aman. Jika bahaya jatuh bisa dihilangkan, maka risiko kecelakaan otomatis turun hingga nol.
2. Passive Fall Protection – Penghalang Fisik
Jika pekerjaan di ketinggian tak bisa dihindari, langkah berikutnya adalah menggunakan perlindungan pasif seperti pagar pengaman, guardrail, atau penutup lubang lantai. Sistem ini tidak membutuhkan tindakan aktif dari pekerja, sehingga dianggap sangat efektif.
3. Fall Restraint System – Mencegah Jatuh Terjadi
Sistem ini menggunakan body harness dan tali pengaman (lanyard) yang dirancang agar pekerja tidak dapat mencapai tepi atau area berbahaya. Fall restraint mencegah jatuh sebelum terjadi — bukan menahannya saat jatuh.
4. Fall Arrest System – Menahan Jatuh Saat Terjadi
Jika dua langkah sebelumnya tidak bisa diterapkan, maka digunakan fall arrest system.
Perlengkapan ini memungkinkan pekerja untuk tetap bergerak di area berisiko, namun akan menahan tubuh dengan aman jika terjadi jatuh. Contohnya: full body harness, shock absorbing lanyard, dan lifeline system.
5. Administrative Controls – Prosedur & Pelatihan
Lapisan terakhir adalah pengendalian administratif, seperti pelatihan kerja di ketinggian, peringatan bahaya, izin kerja, dan pengawasan ketat. Langkah ini tidak mencegah jatuh secara langsung, tetapi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.
Mengapa Hierarchy of Fall Protection Penting?
Penerapan Hierarchy of Fall Protection membantu perusahaan:
-
Mengurangi angka kecelakaan kerja akibat jatuh
-
Menentukan jenis perlindungan yang paling efektif
-
Memastikan penggunaan APD sesuai kebutuhan
-
Mematuhi standar keselamatan nasional dan internasional
Selain itu, sistem hierarki ini juga membantu menghemat biaya perawatan alat dan menekan risiko kerugian akibat kecelakaan kerja. Secara sederhana, Hierarchy of Fall Protection adalah panduan sistematis untuk mencegah dan melindungi pekerja dari bahaya jatuh. Mulai dari eliminasi bahaya hingga penggunaan APD seperti body harness, setiap langkah dalam hierarki ini memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman.













WhatsApp us